Beton ialah bahan konstruksi komposit yang terdiri dari agregat, semen, dan air. terdapat banyak formulasi, yg memberikan sifat bervariasi. Agregat umumnya kerikil kasar atau batuan musnah mirip batu gamping, atau granit, bersama menggunakan agregat halus mirip pasir. Bentuk paling awam dari beton ialah beton semen Portland, yg terdiri dari agregat mineral (umumnya kerikil serta pasir), semen dan air, berfungsi sebagai pengikat buat agregat.Apa itu Beton? Definisi
aneka macam bahan campuran kimia (Admixtures ) jua dibubuhi buat mencapai sifat yang bervariasi. Pertama tama air dicampur menggunakan komposit kering (dry composite), yang memungkinkan buat dibentuk (umumnya dituangkan/dicor) dan lalu dipadatkan dan mengeras menjadi sekeras batu melalui proses kimia yg disebut hidrasi. Air bereaksi dengan semen, yang mengikat komponen lainnya bersama-sama, akhirnya membentuk bahan yg kuat seperti batu.Apa itu Beton? Definisi
Beton mempunyai bertenaga tekan yg cukup tinggi, akan tetapi bertenaga tarik yang jauh lebih rendah. buat alasan ini biasanya diperkuat menggunakan bahan yang bertenaga dalam ketegangan/tension yaitu baja. Beton dapat rusak oleh banyak proses, seperti air yg terperangkap (pada beton tersebut) serta membeku (pada daerah bermusim dingin).
Beton secara luas dipergunakan buat membuat struktur pekerjaan teknik sipil, arsitektur, pondasi, bata / blok dinding, trotoar, jembatan / jalan layang, jalan raya / jalan, landasan pacu, struktur parkir, bendungan, kolam / waduk, pipa, pondasi buat gerbang, pagar dan tiang serta bahkan bahtera. Struktur beton terkenal termasuk Burj Khalifa (gedung tertinggi pada global), Bendungan Hoover, Terusan Panama dan Pantheon Romawi.Apa itu Beton? Definisi
dampak lingkungan berasal beton ialah campuran kompleks bukan imbas seluruhnya negatif, sedangkan beton merupakan penyumbang primer emisi gas rumah kaca, siklus ulang beton semakin awam pada struktur yg sudah tua. Struktur terbuat dari beton dapat memiliki umur yg panjang. Sebagaimana beton memiliki massa termal yang tinggi serta permeabilitas yang sangat rendah, material ini dapat digunakan buat pembangunan perumahan irit tenaga.
Sejarah Beton
kata beton dari dari kata Latin “concretus” (yg berarti kompak atau kental), passive participle sempurna dari “concrescere”, yaitu “con-” (bersama-sama) serta “crescere” (tumbuh). Beton telah dipergunakan buat konstruksi struktur semenjak jaman kuno.
Selama Kekaisaran Romawi, beton Romawi (atau opus caementicium) terbuat dari kapur, pozzolana dan agregat batu apung. dipergunakan secara luas dalam banyak struktur Romawi , peristiwa krusial dalam sejarah arsitektur diklaim Revolusi Arsitektur Romawi, membebaskan konstruksi Romawi berasal restriksi penggunaan hanya batu dan material bata serta memungkinkan untuk desain baru yg revolusioner berasal segi kompleksitas struktural dan dimensi. Hadrian Pantheon pada Roma merupakan contoh dari konstruksi beton Romawi. Colosseum pada Roma sebagian besar dibangun asal beton. sesudah Kekaisaran berlalu, penggunaan beton menjadi langka hingga teknologi ini balik dirintis pada pertengahan abad ke-18.Apa itu Beton? Definisi
Beton, sebagaimana diketahui bangsa Romawi, merupakan materi baru dan revolusioner. Diletakkan dalam bentuk lengkungan, kubah dan bentuk bentuk lainnya, dengan cepat mengeras menjadi massa yg kaku, bebas berasal gangguan internal dan peregangan yang menyusahkan para pembangun struktur serupa Bila memakai batu atau batu bata.
Tes terbaru membagikan bahwa opus caementicium mempunyai bertenaga tekan sebanyak semen Portland yg modern (ca. 200 Kilo Gram/cm2) tetapi., karena tak adanya perkuatan, kekuatan tarik jauh lebih rendah berasal beton bertulang terkini, serta moden aplikasinya pula berbeda:
Beton struktural terbaru berbeda dari beton Romawi pada 2 rincian penting. Pertama, konsistensi campurannya yaitu cair dan sifatnya rata, memungkinkan buat dituangkan menjadi suatu bentuk daripada melakukan pelapisan menggunakan tangan secara konvensional sembari melakukan penempatan agregat, yang pada praktek Romawi, tak jarang terdiri asal puing-puing. kedua, baja tulangan pada beton modern menyampaikan kekuatan yg akbar dalam ketegangan/tension , sedangkan beton Romawi hanya bisa bergantung pada kekuatan ikatan beton untuk menunda tegangan.
Related Article :
Gedung Tertinggi di Dunia